Malangnya semua tokoh Wahhabi antaranya Al-Albani telah menghukum kepada Nabi Muhammad sebagai sesat dan sesat dari kebenaran. Walaupun ulama tafsir telah menjelaskan makna ayat 7 dalam surah Ad-Dhuha tersebut namun Al bani salah menafsirkan kandungan ayat tersebut.
Mari kita lihat pada teks kenyataan Nasiruddin Al-Albani Al-Wahhabi yang menghukum nabi Muhammad sebagai sesat:
” Saya katakan kepada mereka yang bertawassul dengan wali dan orang soleh bahawa saya tidak segan sama sekali menamakan dan menghukum mereka sebagai SESAT dari kebenaran, tidak ada masaalah untuk menghukum mereka sebagai sesat dari kebenaran dan ini sejalan dengan penghukuman Allah ke atas nabi Muhammad sebagai sesat dari kebenaran sebelum nuzulwahyu Ad-Dhuha ayat 7″. Rujuk kenyataan oleh Al-Albani tadi dalam Fatawa Al-Albani mukasurat 432.
Lihat bagaimana Al-Albani mempergunakan firman Allah pada bukan tempatnya. Amat jelas Al-Albani menghukum sesat terhadap umat Islam yang bertawassul dan samakan penghukuman sesat dia itu pula dengan penghukuman Allah terhadap nabi Muhammad sebagai sesat dari kebenaran seperti yang didakwa oleh Al-Albani.
Hakikatnya umat Islam yang bertawassul tidaklah sesat.
Sekiranya Al-Albani sangat ingin menghukum mereka sesat mengapa disamakan penghukumannya dengan firman Allah ta’ala?! dan mengapa Al-Albani mendakwa nabi Mumammad juga sesat dari kebenaran dan dengan sangat jelas Al-Albani mengatakan “Nabi Muhammad sebagai SESAT (DHOLLUN)! dan ditambah lagi oleh Al-Albani bahwa Nabi Muhammad sesat dari kebenaran! na’uzubillah.
Saudaraku yang budiman....
Jika kita merenung dan mempelajari kandungan Al Quran dan hadits kita akan dapati banyak keterangan bahwa Nabi Muhammad itu mulia bukan hanya setelah mendapat wahyu, bahkan jauh sebelum beliau lahir kemuliaannya telah dikenal oleh semua Nabi sebagaimana hal itu Allah jelaskan didalam kitab suciNya yang diturunkan kepada beberapa RasulNya sebelum Nabi kita Muhammad SAW. Bukan hanya itu tidak sedikit rahib-rahib yang meramal kemuliaan beliau dan itu terjadi ribuan tahun sebelum beliau dilahirkan ke dunia. Saat beliau dilahirkan pun nampak kemuliaan yang nyata yang menunjukkan kepada alam semesta bahwa beliau insan pilihan Tuhan semesta alam. Jadi pendapat Al bani di atas jelas-jelas salah dan sangat bertentangan dengan Nash-nash ayat Al quran dan Al hadits.
Karena itu agar kita tidak salah menilai kepribadian Nabi Muhammad SAW, sebagai umatnya kita berkewajiban untuk mengenal beliau lebih dekat dengan mempelajari kitab-kitab tentang siroh dan kepribadian beliau yang dikarang oleh ulama-ulama yang ilmunya bisa dipertanggungjawabkan dan sanadnya bersambung sampai Nabi Muhammad SAW. Renungkanlah!!!
ahlan bib , bib klo zaman sekarang ada model orang kaya al-albani yang enak kita apain ya bib kita suruh belajar ma nak ibthidaiyah ,......
BalasHapusAssalamu'alaikum.Wr.Wb.
BalasHapusYaa Habib..tolong antum cari-cari Informasi yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan dihadapan Allah Swt..Tentang Siapa itu Syekh Muhammad Nashiruddin Al AlBani???????
Apakah memang dia diakui oleh Ulama-ulama Hadits bahwa dia seorang Muhaddits???
Ana pernah diskusikan hal ini kepada salah seorang murid terdekat Allah Yarham KH.Muhammad Muhadjirin Amsar Ad Daari yaitu KH.Ahmad Syarifuddin Abdul Ghoni Basmol(beliau merupakan kader Kiai Muhajirin yang memang dipersiapkan untuk mendalami ilmu hadits,beliau menuntut ilmu di Universitas Madinah,Jurusan Ilmu Hadits,Sampai jenjang S2).
Ketika hal tersebut ana tanyakan..Beliau menjawab bahwa Syekh Al Albani adalah orang alim,yang mengerti dengan ilmu hadits.Sedangkan kita hanya bisa menilai salah seseorang,sbagai seorang ulama sudah pasti ada yang suka&ada yang tidak suka...
Sedangkan ketika pertanyaan tersebut ana tanyakan lagi kepada salah seorang murid KH.Muhammad Muhajirin lainnya,yang juga menantunya yaitu Ust.H.Mursyidi,Ln...beliau mengatakan bahwa Syekh Al Albani bukan ahli hadits..dia hanya tukang arloji dipasar...Bal Huwa minal Musytasyriqin...Na'udzubillah min Dzalik...
Walhasil..berarti ada kerancuan informasi dlam hal ini..
jadi ana harapkan antum yaa habib.mencari informasi dari sumber-sumber yang Tsiqoh ttg siapa itu Syekh Muhammad Nashiruddin Al Albani Al Wahabi Adh-Dholali...
Klo sumber yang ana punya Buku dari LD NU mengatakan bahwa dia hanya tukag jam tangan,dan bukan ahli hadits seperti yang didengung-dengungkan oleh Wahabi...
Demikianlah mudah-mudahan bermanfa'at.
Wassalamu'alaikum.Wr.Wb
Rahmat Hidayat Al Madawi
www.rahmathidayatalmadawi.blogspot.com
hmmm... khitob dhal di surat itu ke siapa? bedakan dong menerangkan dhol sama menetapkan, dhol emang arti bahasa Indonesianya emang sesat.
BalasHapusnamun yang dimaksud disini adalah tidak tahu lalu Allah memberikan pengetahuan, orang gak tahu kan bisa tersesat.