Rabu, 18 November 2009

AIR MATA RINDU BILAL BIN RABAH RA.

Assalamualaikum warohmatullohi wabarokatuh

Ini ada sekedar Titisan cerita Yang bagus
Dibaca Yaa...

AIR MATA RINDU

Langit Madinah kala itu mendung. Bukan mendung biasa, tetapi mendung yang kental dengan kesuraman dan kesedihan. Seluruh manusia bersedih, burung-burung enggan berkicau, daun dan mayang kurma enggan melambai, angin enggan berhembus, bahkan matahari enggan nampak. Seakan-akan seluruh alam menangis, kehilangan sosok manusia yang diutus sebagai rahmat sekalian alam. Di salah satu sudut Masjid Nabawi, sesosok pria yang legam kulitnya menangis tanpa bisa menahan tangisnya.
-----
Waktu shalat telah tiba. Bilal bin Rabah, pria legam itu, beranjak menunaikan tugasnya yang biasa: mengumandangkan adzan.

Allahu Akbar, Allahu Akbar.

Suara beningnya yang indah nan lantang terdengar di seantero Madinah. Penduduk Madinah beranjak menuju masjid. Masih dalam kesedihan, sadar bahwa pria yang selama ini mengimami mereka tak akan pernah muncul lagi dari biliknya di sisi masjid.

Asyhadu anla ilaha illallah, Asyhadu anla ilaha ilallah.

Suara bening itu kini bergetar. Penduduk Madinah bertanya-tanya, ada apa gerangan. Jamaah yang sudah berkumpul di masjid melihat tangan pria legam itu bergetar tak beraturan.

Asy...hadu.. an..na.. M..Mu..mu..hammmad. ..

Suara bening itu tak lagi terdengar jelas. Kini tak hanya tangan Bilal yang bergetar hebat, seluruh tubuhnya gemetar tak beraturan, seakan-akan ia tak sanggup berdiri dan bisa roboh kapanpun juga. Wajahnya sembab. Air matanya mengalir deras, tidak terkontrol. Air matanya membasahi seluruh kelopak, pipi, dagu, hingga jenggot. Tanah tempat ia berdiri kini dipenuhi oleh bercak-bercak bekas air matanya yang jatuh ke bumi. Seperti tanah yang habis di siram rintik-rintik air hujan.

Ia mencoba mengulang kalimat adzannya yang terputus. Salah satu kalimat dari dua kalimat syahadat. Kalimat persaksian bahwa Muhammad bin Abdullah adalah Rasul ALLAH.

Asy...ha..du. .annna...

Kali ini ia tak bisa meneruskan lebih jauh. Tubuhnya mulai limbung. Sahabat yang tanggap menghampirinya, memeluknya dan meneruskan adzan yang terpotong.

Saat itu tak hanya Bilal yang menangis, tapi seluruh jamaah yang berkumpul di Masjid Nabawi, bahkan yang tidak berada di masjid ikut menangis. Mereka semua merasakan kepedihan ditinggal Kekasih ALLAH untuk selama-lamanya. Semua menangis, tapi tidak seperti Bilal. Tangis Bilal lebih deras dari semua penduduk Madinah. Tak ada yang tahu persis kenapa Bilal seperti itu, tapi Abu Bakar ash-Shiddiq ra. tahu. Ia pun membebastugaskan Bilal dari tugas mengumandangkan adzan.

Saat mengumandangkan adzan, tiba-tiba kenangannya bersama Rasulullah SAW berkelabat tanpa ia bisa membendungnya. Ia teringat bagaimana Rasulullah SAW memuliakannya di saat ia selalu terhina, hanya karena ia budak dari Afrika. Ia teringat bagaimana Rasulullah SAW menjodohkannya. Saat itu Rasulullah meyakinkan keluarga mempelai wanita dengan berkata, "Bilal adalah pasangan dari surga, nikahkanlah saudari perempuanmu dengannya." Pria legam itu terenyuh mendengar sanjungan Sang Nabi akan dirinya, seorang pria berkulit hitam, tidak tampan, dan mantan budak.

Kenangan-kenangan akan sikap Rasul yang begitu lembut pada dirinya berkejar-kejaran saat ia mengumandangkan adzan. Ingatan akan sabda Rasul, "Bilal, istirahatkanlah kami dengan shalat." lalu ia pun beranjak adzan, muncul begitu saja tanpa ia bisa dibendung. Kini tak ada lagi suara lembut yang meminta istirahat dengan shalat.

Bilal pun teringat bahwa ia biasanya pergi menuju bilik Nabi yang berdampingan dengan Masjid Nabawi setiap mendekati waktu shalat. Di depan pintu bilik Rasul, Bilal berkata, "Saatnya untuk shalat, saatnya untuk meraih kemenangan. Wahai Rasulullah, saatnya untuk shalat." Kini tak ada lagi pria mulia di balik bilik itu yang akan keluar dengan wajah yang ramah dan penuh rasa terima kasih karena sudah diingatkan akan waktu shalat.

Bilal teringat, saat shalat 'Ied dan shalat Istisqa' ia selalu berjalan di depan Rasulullah dengan tombak di tangan menuju tempat diselenggarakan shalat. Salah satu dari tiga tombak pemberian Raja Habasyah kepada Rasulullah SAW. Satu diberikan Rasul kepada Umar bin Khattab ra., satu untuk dirinya sendiri, dan satu ia berikan kepada Bilal. Kini hanya tombak itu saja yang masih ada, tanpa diiringi pria mulia yang memberikannya tombak tersebut. Hati Bilal makin perih.

Seluruh kenangan itu bertumpuk-tumpuk, membuncah bercampur dengan rasa rindu dan cinta yang sangat pada diri Bilal. Bilal sudah tidak tahan lagi. Ia tidak sanggup lagi untuk mengumandangkan adzan.
Abu Bakar tahu akan perasaan Bilal. Saat Bilal meminta izin untuk tidak mengumandankan adzan lagi, beliau mengizinkannya. Saat Bilal meminta izin untuk meninggalkan Madinah, Abu Bakar kembali mengizinkan. Bagi Bilal, setiap sudut kota Madinah akan selalu membangkitkan kenangan akan Rasul, dan itu akan semakin membuat dirinya merana karena rindu. Ia memutuskan meninggalkan kota itu. Ia pergi ke Damaskus bergabung dengan mujahidin di sana. Madinah semakin berduka. Setelah ditinggal al-Musthafa, kini mereka ditinggal pria legam mantan budak tetapi memiliki hati secemerlang cermin.
----
Jazirah Arab kembali berduka. Kini sahabat terdekat Muhammad SAW, khalifah pertama, menyusulnya ke pangkuan Ilahi. Pria yang bergelar Al-Furqan menjadi penggantinya. Umat Muslim menaruh harapan yang besar kepadanya.

Umar bin Khattab berangkat ke Damaskus, Syria. Tujuannya hanya satu, menemui Bilal dan membujuknya untuk mengumandangkan adzan kembali. Setelah dua tahun yang melelahkan; berperang melawan pembangkang zakat, berperang dengan mereka yang mengaku Nabi, dan berupaya menjaga keutuhan umat; Umar berupaya menyatukan umat dan menyemangati mereka yang mulai lelah akan pertikaian. Umar berupaya mengumpulkan semua muslim ke masjid untuk bersama-sama merengkuh kekuatan dari Yang Maha Kuat. Sekaligus kembali menguatkan cinta mereka kepada Rasul-Nya. Umar membujuk Bilal untuk kembali mengumandangkan adzan.

Bilal menolak, tetapi bukan Umar namanya jika khalifah kedua tersebut mudah menyerah. Ia kembali membujuk dan membujuk. "Hanya sekali", bujuk Umar. "Ini semua untuk umat. Umat yang dicintai Muhammad, umat yang dipanggil Muhammad saat sakaratul mautnya. Begitu besar cintamu kepada Muhammad, maka tidakkah engkau cinta pada umat yang dicintai Muhammad?"
Bilal tersentuh. Ia menyetujui untuk kembali mengumandangkan adzan. Hanya sekali, saat waktu Subuh..

Hari saat Bilal akan mengumandangkan adzan pun tiba. Berita tersebut sudah tersiar ke seantero negeri. Ratusan hingga ribuan kaum muslimin memadati masjid demi mendengar kembali suara bening yang legendaris itu.

Allahu Akbar, Allahu Akbar
Asyhadu anla ilaha illallah, Asyhadu anla ilaha illallah
Asyhadu anna Muhammadarrasululla h

Sampai di sini Bilal berhasil menguatkan dirinya. Kumandang adzan kali itu beresonansi dengan kerinduan Bilal akan Sang Rasul, menghasilkan senandung yang indah lebih indah dari karya maestro komposer ternama masa modern mana pun jua. Kumandang adzan itu begitu menyentuh hati, merasuk ke dalam jiwa, dan membetot urat kerinduan akan Sang Rasul. Seluruh yang hadir dan mendengarnya menangis secara spontan.

Asyhadu anna Muhammadarrasululla h

Kini getaran resonansinya semakin kuat. Menghanyutkan Bilal dan para jamaah di kolam rindu yang tak berujung. Tangis rindu semakin menjadi-jadi. Bumi Arab kala itu kembali basah akan air mata.

Hayya 'alash-shalah, hayya 'alash-shalah

Tak ada yang tak mendengar seruan itu kecuali ia berangkat menuju masjid.

Hayya `alal-falah, hayya `alal-falah

Seruan akan kebangkitan dan harapan berkumandang. Optimisme dan harapan kaum muslimin meningkat dan membuncah.

Allahu Akbar, Allahu Akbar

Allah-lah yang Maha Besar, Maha Perkasa dan Maha Berkehendak. Masihkah kau takut kepada selain-Nya? Masihkah kau berani menenetang perintah-Nya?

La ilaha illallah

Tiada tuhan selain ALLAH. Jika engkau menuhankan Muhammad, ketahuilah bahwa ia telah wafat. ALLAH Maha Hidup dan tak akan pernah mati.
----
Tahun 20 Hijriah. Bilal terbaring lemah di tempat tidurnya. Usianya saat itu 70 tahun. Sang istri di sampingnya tak bisa menahan kesedihannya. Ia menangis, menangis dan menangis. Sadar bahwa sang suami tercinta akan segera menemui Rabbnya.
"Jangan menangis," katanya kepada istri. "Sebentar lagi aku akan menemui Rasulullah SAW dan sahabat-sahabatku yang lain. Jika ALLAH mengizinkan, aku akan bertemu kembali dengan mereka esok hari."

Esoknya ia benar-benar sudah dipanggil ke hadapan Rabbnya. Pria yang suara langkah terompahnya terdengar sampai surga saat ia masih hidup, berada dalam kebahagiaan yang sangat. Ia bisa kembali bertemu dengan sosok yang selama ini ia rindukan. Ia bisa kembali menemani Rasulullah, seperti sebelumnya saat masih di dunia.
------------ --------

Wassalamualaikum wr wb.

Minggu, 15 November 2009

SEPUTAR QURBAN DAN KETENTUANNYA.

Assalamualaikum wr wb.

Oleh : Sayyid Muhammad bin Alwi AlHaddad.

Berqurban/Udhiyah adalah Menyembelih hewan ternak yang 3 jenis yaitu Onta,Sapi atau Kambing dalam rangka Taqarrub ilallah (mendekatkan diri kpd Allah swt) dilaksanakan pada hari9 raya Iedul Adha dan 3 hari setelahnya.Berqurba n satu ekor onta atau sapi bisa menjadi qurbqn untuk 7 orang adapun satu ekor kambing hanya untuk 1 orang,adapun berpatungan membeli hewan qurban maka tidak sah qurbannya HANYA saja menjadi pahala sedekah.

Hukum berqurban adalah sunnah muakkadah (sangat dianjurkan) dan dapat menjadi wajib bila di NAZAR kan,seperti pernyataan 'saya Nazar akan berqurban'. Nabi Muhammad saw bersabda : 'Dihari Nahr (Iedul Adha) tidak ada yang lebih afdhol dilakukan anak Adam (manusia) melainkan menumpahkan darah Qurban,Sesungguhnya Hewan itu akan datang di hari kiamat dengan tanduk dan kukunya.Dan sesungguhnya darahnya akan sampai disuatu tempat dihadapan Allah swt sebelum menetes ke bumi,maka kerjakanlah dengan senang hati'. Berkata Imam Syafe'i 'Aku tidak akan mengizinkan siapapun yang mampu untuk meninggalkannya' , yakni hukumnya makruh jika mampu berqurban tapi tidak melaksanakannya.

Waktu berqurban yaitu setelah sholat Iedul adha dan 2 khutbahnya tgl 10 Dzulhijjah sampai masuk waktu Magrib di hari Tasyrik yang ke 3 atau tanggal 13 dzulhijjah. Hewan yang sah dijadikan qurban harus normal dan sehat tanpa cacat pada bagian2 berikut :

- Mata (picak/rusak yang jelas sebelah matanya)
- Kaki (pincang yang jelas jika lari dgn kambing sebayanya tertinggal)
- Sakit yang nampak jelas kurus hingga mempengaruhi kwalitas dagingnya)
- Tubuhnya kurus mempengaruhi hilangnya sumsum)
- Putus yang banyak pada kuping/ekornya atau lahir tanpa kuping.

Adapun jika cacatnya ditanduk (pecah/belah) atau hewan yang dikebiri boleh2 saja,bahkan Nabi saw pernah berqurban dengan 2 kambing yang di kebiri.Hewan yang di Qurban lebih afdhol yang :
- Bertanduk
- Berwarna Putih atau Putihnya dominan krn lebih afdhol dari warna gelap/hitam.
- Hewan berwarna gelap namun gemuk lbh afdhol dari putih tapi kurus.
- Kambing betina yang tidak melahirkan lbh afdhol dari yang jantan.
- Kambing jantan lbh afdhol dari yang betina yang melahirkan.

Disunnahkan menyembelih sendiri jika memiliki keahlian,seperti yang dilakukan Rasulullah saw jika tidak maka sunnah menyaksikan penyembelihannya sebagaimana Rasul saw bersabda kepada Sayyidah Fatimah ketika berqurban "Bangun dan saksikanlah, sesungguhnya tetesan darah pertama (hewan qurban tsb) adalah penghapusan dosa mu'.

Ketika menyambelih disunnahkan beberapa hal sbb :

1.Menajamkan pisau.
2.Membaca Bismillah jika tidak hukumnya makruh namun halal dagingnya (menurut Imam Syafe'i , menurut Imam Hanifah hukumnya wajib membaca Bismillah).
3.Bersholawat kepada Nabi Muhammad saw.
4.Penyembelih menghadapkan dirinya dan hewan qurbannya ke kiblat dengan dibaringkan ke sebelah kiri.
5.Bertakbir (AllahuAkbar) boleh 1x atau 3x.
6.Berdoa agar Qurbannya diterima Allah swt,seraya berucap :
"Allahumma minka wa alaika,Taqqaballah. ." artinya 'Ya Allah qurban ini nikmatMu dan dengannya aku mendekatkan diri kepadaMu,maka terimalah..' .

Adapun bagi yang berqurban sunnah maka boleh baginya memakan dagingnya hingga 1/3 dan yang sunnah dimakan adlah hatinya,sebagaimana dilakukan Nabi saw,tapi wajib dari bagian daging hewan qurban tsb diberikan untuk faqir miskin,sebagaimana Firman Allah swt didalam surah alHajj ayat 28, artinya "Maka makanlah sebagian dari padanya dan (sebagian lagi) berikanlah untuk dimakan orang2 sengsara lagi Faqir". Namun afdholnya menyedekahkan semuanya kecuali beberapa suap untuk dimakan dengan niat TABARRUK (mengharap berkah) karena qurban ini adalah jamuan Allah swt untuk seluruh umat Islam.

Daging qurban hanya boleh dimakan oleh orang Muslim baik miskin ataupun kaya.Namun demikian orang yang mampu hendaklah berlaku BIJAK dengan lebih mengutamakan orang miskin. 'Daging qurban tidak boleh di berikan kepada orang non muslim walaupun tetangga'

'Sedangkan Bagi yang berqurban karena NAZAR ia wajib menyedekahkan semua daging hewan qurbannya tanpa memakannya sedikitpun'.

Daging qurban harus dibagikan mentah bukan diolah (dimasak) sehingga si penerima bisa memakan atau menjualnya,berbeda dengan Aqiqah.Daging qurban boleh dimakan walaupun hari tasyrik (3 hari setelah iedul adha) sudah lewat.

Bagi yang hendak berqurban disunnahkan TIDAK memotong Rambut atau Kuku,mulai taggal 10 s/d 13 Dzulhijjah (walaupun pada hari Jum'at) agar seluruh anggota tubuhnya mendapat ampunan dan bebas dari api neraka.

Dalam melaksanakan qurban diHARAM kan beberapa hal sbb :
1.Menyewa tukang potong lalu memberikan upah.
Ket : Adapun jika meminta tolong pada orang tsb untuk menyembelih qurban lalu yang qurban/panitia memberi sedekah atau hadiah berupa uang atau kulit hewan atau apapun yang demikian itu dibolehkan (memberi sedekah/hadiah BUKAN upah).Tapi sepatutnya para pemotong hewan berniat Ibadah dan menolong karena qurban adalah sarana mendekatkan diri pada Allah swt (besar pahalanya) jadi tidak sepatutnya dijadikan Obyekan/Bisnis.

2.Diharamkan pula menjuala bagian apapun dari hewan qurban tsb ,baik daging,tanduk, kulit atau yang lainnya,Nabi saw bersabda : 'Siapa menjual kulit qurbannya maka ia takkan mendapat pahalanya'.HR. Tirmidzi)

3.Semua bagian yang sudah dibagikan baik daging atau kulit boleh dimakan ataupun dijual (terserah si penerima).

4.Jika terdapat Mushollah,Masjid, Majelis Taklim atau Panitia yang menerima hewan qurbqn lalu hendak menjual kulit hewan qurban tsb supaya menjadi HALAL hukumnya Panitia HARUS meminta kulit hewan qurban tsb lebih dahulu dari orang yang berqurban,jadi kulit tsb sudah menjadi milik panitia setelah itu sah lah kulit tsb jika hendak dijualpun halal.

Contoh 1 : Apabila datang kepada panitia hewan qurban seorang yang hendak berqurban membawa,hendaklah Panitia tsb meminta langsung kulit hewan qurban tsb kepada yang berqurban.
Contoh 2 : Apabila telah terkumpul kulit hewan qurban yang sudah disembelih,maka hendaknya diberikan terlebih dahulu kepada si penerima baik seorang panitia atau orang muslim lainnya selanjutnya terserah si penerima akan dijual atau diapakan saja Boleh/Halal.

Bolehkah berqurban dengan dua niat (niat Qurbqn dan Aqiqah)...?
- Menurut Imam Romli hal tsb di bolehkan (Imam Romli bermadzhab Imam Syafe'i).

Demikianlah Seputar Qurban dan Ketentuannya, Apabila ada permasalahan yang kurang dimengerti hendaknya ditanyakan kepada Alim Ulama setempat.

Mohon Maaf
Wassalamualaikum wr wb.

AlFaqir, Ahmad Prapanca.

Referensi : Kitab Syarah Al-Imam Al Bayjuri.
Di edarkan Oleh : Majelis Ta'lim AlAsrar Al Mudhariyah.
Pimpinan : Sayyid Muhammad bin Alwi AlHaddad.
Sekretariat : Jl. RA.Kartini no.52 Bekasi Timur.
E-mail ; darulasrar@gmail. com
Website : www.darul-asrar. blogspot. com.

Jumat, 28 Agustus 2009

Hati-hati

Para pembaca yang budiman, beberapa hari belakangan ini saya sering mengikuti program2 islami d TV. Tentu banyak yang bagus tapi ada yang perlu d waspadai dan d benahi baik dari segi narasumbernya atau dari segi setingan acaranya. Berikut ini beberapa kesalahan2 yang saya dapati agar kita tidak menilai kesalahan sebagai suatu kebenaran.

1, Ada acara yang setiap berakhir d tampilkan nyanyian2 d lingkungan masjid bahkan kadang lagu2nya bertema cinta dan adapula personilnya yang tidak menutup aurat.

2, Ada muballigh yang tak sadar kalo ia sedang membahas dunia d masjid

3, Ada muballighoh yang salah berfatwa. Menurutnya orang yang menikah saat hamil harus d perbaharui lagi pernikahannya, padahal tidak ada tajdidunnikah kecuali bila dalam kasus cerai 1/2 lalu hingga masa 'iddah habis ia belum merujuk istrinya. Ia juga berpendapat bahwa wanita yang hamil d luar nikah tidak boleh d nikahi hingga melahirkan, ini pun salah padahal boleh dan sah.

Hal ini saya sampaikan karena prihatin kepada pendengan yang mengiyakan fatwa itu dan menganggapnya benar, semoga bermanfaat. Semoga tak ada lagi kesalahan2 semacam ini dan ada yang menegur mereka.
Pesan saya jgn mengandalkan belajar agama lewat TV.

Minggu, 26 April 2009

Sampainya Hadiah Bacaan Al-qur’an untuk mayyit (Orang Mati)


A. Dalil-dalil Hadiah Pahala Bacaan

1. Hadits tentang wasiat ibnu umar tersebut dalam syarah aqidah Thahawiyah Hal :458 :

“ Dari ibnu umar Ra. : “Bahwasanya Beliau berwasiat agar diatas kuburnya nanti sesudah pemakaman dibacakan awa-awal surat albaqarah dan akhirnya. Dan dari sebagian muhajirin dinukil juga adanya pembacaan surat albaqarah”

Hadits ini menjadi pegangan Imam Ahmad, padaha imam Ahmad ini sebelumnya termasuk orang yang mengingkari sampainya pahala dari orang hidup kepada orang yang sudah mati, namun setelah mendengar dari orang-orang kepercayaan tentang wasiat ibnu umar tersebut, beliau mencabut pengingkarannya itu. (mukhtasar tadzkirah qurtubi halaman 25).

Oleh karena itulah, maka ada riwayat dari imam Ahmad bin Hnbal bahwa beliau berkata : “ Sampai kepada mayyit (pahala) tiap-tiap kebajikan karena ada nash-nash yang dating padanya dan juga karena kaum muslimin (zaman tabi’in dan tabiuttabi’in) pada berkumpul disetiap negeri, mereka membaca al-qur’an dan menghadiahkan (pahalanya) kepada mereka yang sudah meninggal, maka jadialah ia ijma . (Yasaluunaka fid din wal hayat oleh syaikh DR Ahmad syarbasy Jilid III/423).

2. Hadits dalam sunan Baihaqi danan isnad Hasan

“ Bahwasanya Ibnu umar menyukai agar dibaca keatas pekuburan sesudah pemakaman awal surat albaqarah dan akhirnya”

Hadits ini agak semakna dengan hadits pertama, hanya yang pertama itu adalah wasiat seadangkan ini adalah pernyataan bahwa beliau menyukai hal tersebut.

3. Hadits Riwayat darulqutni

“Barangsiapa masuk kepekuburan lalu membaca qulhuwallahu ahad (surat al ikhlash) 11 kali, kemudian menghadiahkan pahalanya kepada orang-orang yang telah mati (dipekuburan itu), maka ia akan diberi pahala sebanyak orang yang mati disitu”.

4. Hadits marfu’ Riwayat Hafidz as-salafi

“ Barangsiapa melewati pekuburan lalu membaca qulhuwallahu ahad (surat al ikhlash) 11 kali, kemudian menghadiahkan pahalanya kepada orang-orang yang telah mati (dipekuburan itu), maka ia akan diberi pahala sebanyak orang yang mati disitu”.

(Mukhtasar Al-qurtubi hal. 26).

5. Hadits Riwayat Thabrani dan Baihaqi

“Dari Ibnu Umar ra. Bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Jika mati salah seorang dari kamu, maka janganlah menahannya dan segeralah membawanya ke kubur dan bacakanlah Fatihatul kitab disamping kepalanya”.

6. Hadits riwayat Abu dawud, Nasa’I, Ahmad dan ibnu Hibban:

“Dari ma’qil bin yasar dari Nabi SAW., Beliau bersabda: “Bacakanlah surat yaasin untuk orang yang telah mati diantara kamu”.


B. Fatwa Ulama Tentang Sampainya Hadiah Pahala Bacaan kepada Mayyit


1. Berkata Muhammad bin ahmad al-marwazi :

“Saya mendengar Imam Ahmad bin Hanbal berkata : “Jika kamu masuk ke pekuburan, maka bacalah Fatihatul kitab, al-ikhlas, al falaq dan an-nas dan jadikanlah pahalanya untuk para penghuni kubur, maka sesungguhnya pahala itu sampai kepada mereka. Tapi yang lebih baik adalah agar sipembaca itu berdoa sesudah selesai dengan: “Ya Allah, sampaikanlah pahala ayat yang telah aku baca ini kepada si fulan…” (Hujjatu Ahlis sunnah waljamaah hal. 15)

2. Berkata Syaikh aIi bin Muhammad Bin abil lz :

“Adapun Membaca Al-qur’an dan menghadiahkan pahalanya kepada orang yang mati secara sukarela dan tanpa upah, maka pahalanya akan sampai kepadanya sebagaimana sampainya pahala puasa dan haji”. (Syarah aqidah Thahawiyah hal. 457).

3. Berkata Ibnu taymiyah :

“sesungguhnya mayyit itu dapat beroleh manfaat dengan ibadah-ibadah kebendaan seperti sedekah dan seumpamanya”. (yas alunka fiddin wal hayat jilid I/442).

Di atas adalah kitab ibnu taimiah berjudul majmuk fatawa jilid 24 pada mukasurat 324. Ibnu taimiah ditanya mengenai seseorang yang bertahlil, bertasbih,bertahmid,bertakbir dan menyampaikan pahala tersebut kepada simayat muslim lantas ibnu taimiah menjawab amalan tersebut sampai kepada si mayat dan juga tasbih,takbir dan lain-lain zikir sekiranya disampaikan pahalanya kepada si mayat maka ianya sampai dan bagus serta baik.

Manakala Wahhabi menolak dan menkafirkan amalan ini.

Di atas pula adalah kitab ibnu tamiah berjudul majmuk fatawa juzuk 24 pada mukasurat 324.ibnu taimiah di tanya mengenai seorang yang bertahlil 70000 kali dan menghadiahkan kepada si mayat muslim lantas ibnu taimiah mengatakan amalan itu adalah amat memberi manafaat dan amat baik serta mulia.

4. Berkata Ibnu qayyim al-jauziyah:

“sesuatu yang paling utama dihadiahkan kepada mayyit adalah sedekah, istighfar, berdoa untuknya dan berhaji atas nama dia. Adapun membaca al-qur’an dan menghadiahkan pahalanya kepada mayyit secara sukarela dan tanpa imbalan, maka akan sampai kepadanya sebagaimana pahala puasa dan haji juga sampai kepadanya (yasaaluunaka fiddin wal hayat jilid I/442)

Berkata Ibnu qayyim al-jauziyah dalam kitabnya Ar-ruh : “Al Khallal dalam kitabnya Al-Jami’ sewaktu membahas bacaan al-qur’an disamping kubur” berkata : Menceritakan kepada kami Abbas bin Muhammad ad-dauri, menceritakan kepada kami yahya bin mu’in, menceritakan kepada kami Mubassyar al-halabi, menceritakan kepada kami Abdurrahman bin Ala’ bin al-lajlaj dari bapaku : “ Jika aku telah mati, maka letakanlah aku di liang lahad dan ucapkanlah bismillah dan baca permulaan surat al-baqarah disamping kepalaku karena seungguhnya aku mendengar Abdullah bin Umar berkata demikian.

Ibnu qayyim dalam kitab ini pada halaman yang sama : “Mengabarkan kepadaku Hasan bin Ahmad bin al-warraq, menceritakan kepadaku Ali-Musa Al-Haddad dan dia adalah seorang yang sangat jujur, dia berkata : “Pernah aku bersama Ahmad bin Hanbal, dan Muhammad bin Qudamah al-juhairi menghadiri jenazah, maka tatkala mayyit dimakamkan, seorang lelaki kurus duduk disamping kubur (sambil membaca al-qur’an). Melihat ini berkatalah imam Ahmad kepadanya: “Hai sesungguhnya membaca al-qur’an disamping kubur adalah bid’ah!”. Maka tatkala kami keluar dari kubur berkatalah imam Muhammad bin qudamah kepada imam ahmad bin Hanbal : “Wahai abu abdillah, bagaimana pendapatmu tentang Mubassyar al-halabi?. Imam Ahmad menjawab : “Beliau adalah orang yang tsiqah (terpercaya), apakah engkau meriwayatkan sesuatu darinya?. Muhammad bin qodamah berkata : Ya, mengabarkan kepadaku Mubasyar dari Abdurahman bin a’la bin al-laj-laj dari bapaknya bahwa dia berwasiat apabila telah dikuburkan agar dibacakan disamping kepalanya permulaan surat al-baqarah dan akhirnya dan dia berkata : “aku telah mendengar Ibnu Umar berwasiat yang demikian itu”. Mendengar riwayat tersebut Imam ahmad berkata : “Kembalilah dan katakan kepada lelaki itu agar bacaannya diteruskan (Kitab ar-ruh, ibnul qayyim al jauziyah).

5. Berkata Sayaikh Hasanain Muhammad makhluf, Mantan Mufti negeri mesir : “ Tokoh-tokoh madzab hanafi berpendapat bahwa tiap-tiap orang yang melakukan ibadah baik sedekah atau membaca al-qur’an atau selain demikian daripada macam-macam kebaikan, boleh baginya menghadiahkan pahalanya kepada orang lain dan pahalanya itu akan sampai kepadanya.

6. Imam sya’bi ; “Orang-orang anshar jika ada diantara mereka yang meninggal, maka mereka berbondong-bondong ke kuburnya sambil membaca al-qur’an disampingnaya”. (ucapan imam sya’bi ini juga dikutip oleh ibnu qayyim al jauziyah dalam kitab ar-ruh hal. 13).

7. Berkata Syaikh ali ma’sum : “Dalam madzab maliki tidak ada khilaf dalam hal sampainya pahala sedekah kepada mayyit. Menurut dasar madzab, hukumnya makruh. Namun ulama-ulama mutakhirin berpendapat boleh dan dialah yang diamalkan. Dengan demikian, maka pahala bacaan tersebut sampai kepada mayyit dan ibnu farhun menukil bahwa pendapat inilah yang kuat”. (hujjatu ahlisunnah wal jamaah halaman 13).

8. Berkata Allamah Muhammad al-arobi: Sesungguhnya membaca al-qur’an untuk orang-orang yang sudah meninggak hukumnya boleh (Malaysia : Harus) dan sampainya pahalanya kepada mereka menurut jumhur fuqaha islam Ahlusunnah wal-jamaah walaupun dengan adanya imbalan berdasarkan pendapat yang tahqiq . (kitab majmu’ tsalatsi rosail).

9. Berkata imam qurtubi : “telah ijma’ ulama atas sampainya pahala sedekah untuk orang yang sudah mati, maka seperti itu pula pendapat ulama dalam hal bacaan al-qur’an, doa dan istighfar karena masing-masingnya termasuk sedekah dan dikuatkan hal ini oleh hadits : “Kullu ma’rufin shadaqah / (setiapkebaikan adalah sedekah)”. (Tadzkirah al-qurtubi halaman 26).

Begitu banyaknya Imam-imam dan ulama ahlusunnah yang menyatakan sampainya pahala bacaan alqur’an yang dihadiahkan untuk mayyit (muslim), maka tidak lah kami bisa menuliskan semuanya dalam risalah ini karena khawatir akan terlalu panjang.

C. Dalam Madzab Imam syafei

Untuk menjelaskan hal ini marilah kita lihat penuturan imam Nawawi dalam Al-adzkar halaman 140 : “Dalam hal sampainya bacaan al-qur’an para ulama berbeda pendapat. Pendapat yang masyhur dari madzab Syafei dan sekelompok ulama adalah tidak sampai. Namun menurut Imam ahmad bin Hanbal dan juga Ashab Syafei berpendapat bahwa pahalanya sampai. Maka lebih baik adalah si pembaca menghaturkan doa : “Ya Allah sampaikanlah bacaan yat ini untuk si fulan…….”

Tersebut dalam al-majmu jilid 15/522 : “Berkata Ibnu Nahwi dalam syarah Minhaj: “Dalam Madzab syafei menurut qaul yang masyhur, pahala bacaan tidak sampai. Tapi menurut qaul yang Mukhtar, adalah sampai apabila dimohonkan kepada Allah agar disampaikan pahala bacaan terbut. Dan seyogyanya memantapkan pendapat ini karena dia adalah doa. Maka jika boleh berdoa untuk mayyit dengan sesuatu yang tidak dimiliki oleh si pendoa, maka kebolehan berdoa denagn sesuatu yang dimiliki oleh si pendoa adalah lebih utama”.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dalam madzab syafei terdapat dua qaul dalam hal pahala bacaan :

1. Qaul yang masyhur yakni pahala bacaan tidak sampai

2. Qaul yang mukhtar yakni pahala bacaan sampai.

Dalam menanggapai qaul masyhur tersebut pengarang kitab Fathul wahhab yakni Syaikh Zakaria Al-anshari mengatakan dalam kitabnya Jilid II/19 :

“Apa yang dikatakan sebagai qaul yang masyhur dalam madzab syafii itu dibawa atas pengertian : “Jika alqur’an itu tidak dibaca dihadapan mayyit dan tidak pula meniatkan pahala bacaan untuknya”.

Dan mengenai syarat-syarat sampainya pahala bacaan itu Syaikh Sulaiman al-jamal mengatakan dalam kitabnya Hasiyatul Jamal Jilid IV/67 :

“Berkata syaikh Muhammad Ramli : Sampai pahala bacaan jika terdapat salah satu dari tiga perkara yaitu : 1. Pembacaan dilakukan disamping kuburnya, 2. Berdoa untuk mayyit sesudah bacaan Al-qur’an yakni memohonkan agar pahalanya disampaikan kepadanya, 3. Meniatkan samapainya pahala bacaan itu kepadanya”.

Hal senada juga diungkapkan oleh Syaikh ahmad bin qasim al-ubadi dalam hasyiah Tuhfatul Muhtaj Jilid VII/74 :

“Kesimpulan Bahwa jika seseorang meniatkan pahala bacaan kepada mayyit atau dia mendoakan sampainya pahala bacaan itu kepada mayyit sesudah membaca Al-qur’an atau dia membaca disamping kuburnya, maka hasilah bagi mayyit itu seumpama pahala bacaannya dan hasil pula pahala bagi orang yang membacanya”.

Namun Demikian akan menjadi lebih baik dan lebih terjamin jika ;

1. Pembacaan yang dilakukan dihadapan mayyit diiringi pula dengan meniatkan pahala bacaan itu kepadanya.

2. Pembacaan yang dilakukan bukan dihadapan mayyit agar disamping meniatkan untuk simayyit juga disertai dengan doa penyampaian pahala sesudah selesai membaca.

Langkah seperti ini dijadikan syarat oleh sebagian ulama seperti dalam kitab tuhfah dan syarah Minhaj (lihat kitab I’anatut Tahlibin Jilid III/24).

D. Dalil-dalil orang yang membantah adanya hadiah pahala dan jawabannya

1. Hadis riwayat muslim :

“Jika manusia, maka putuslah amalnya kecuali tiga : sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat atau anak shaleh yang selalu mendoakan orang tuanya”

Jawab : Tersebut dalam syarah Thahawiyah hal. 456 bahwa sangat keliru berdalil dengan hadist tersebut untuk menolak sampainya pahala kepada orang yang sudah mati karena dalam hadits tersebut tidak dikatakan : “inqata’a intifa’uhu (terputus keadaannya untuk memperoleh manfaat). Hadits itu hanya mengatakan “inqatha’a ‘amaluhu (terputus amalnya)”. Adapun amal orang lain, maka itu adalah milik (haq) dari amil yakni orang yang mengamalkan itu kepadanya maka akan sampailah pahala orang yang mengamalkan itu kepadanya. Jadi sampai itu pahala amal si mayyit itu. Hal ini sama dengan orang yang berhutang lalu dibayarkan oleh orang lain, maka bebaslah dia dari tanggungan hutang. Akan tetapi bukanlah yang dipakai membayar utang itu miliknya. Jadi terbayarlah hutang itu bukan oleh dia telah memperoleh manfaat (intifa’) dari orang lain.

2. Firman Allah surat an-najm ayat 39 :

“ Atau belum dikabarkan kepadanya apa yang ada dalam kitab nabi musa dan nabi Ibrahim yang telah memenuhi kewajibannya bahwa seseorang tidak akan memikul dosa orang lain dan bahwasanya tiada yang didapat oleh manusia selain dari yang diusahakannya”.

Jawab : Banyak sekali jawaban para ulama terhadap digunakannya ayat tersebut sebagai dalil untuk menolak adanya hadiah pahala. Diantara jawaban-jawaban itu adalah :

a. Dalam syarah thahawiyah hal. 1455 diterangkan dua jawaban untuk ayat tersebut :

1. Manusia dengan usaha dan pergaulannya yang santun memperoleh banyak kawan dan sahabat, melahirkan banyak anak, menikahi beberapa isteri melakukan hal-hal yang baik untuk masyarakat dan menyebabkan orang-orang cinta dan suka padanya. Maka banyaklah orang-orang itu yang menyayanginya. Merekapun berdoa untuknya dan mengahadiahkan pula pahala dari ketaatan-ketaatan yang sudah dilakukannya, maka itu adalah bekas dari usahanya sendiri. Bahkan masuknya seorang muslim bersama golongan kaum muslimin yang lain didalam ikatan islam adalah merupakan sebab paling besar dalam hal sampainya kemanfaatan dari masing-masing kaum muslimin kepada yang lainnya baik didalam kehidupan ini maupun sesudah mati nanti dan doa kaum muslimin yang lain. Dalam satu penjelasan disebutkan bahwa Allah SWT menjadikan iman sebagai sebab untuk memperoleh kemanfaatan dengan doa serta usaha dari kaum mukminin yang lain. Maka jika seseorang sudah berada dalam iman, maka dia sudah berusaha mencari sebab yang akan menyampaikannya kepada yang demikian itu. (Dengan demikian pahala ketaatan yang dihadiahkan kepadanya dan kaum mukminin sebenarnya bagian dari usahanya sendiri).

2. Ayat al-qur’an itu tidak menafikan adanya kemanfaatan untuk seseorang dengan sebab usaha orang lain. Ayat al-qur’an itu hanya menafikan “kepemilikan seseorang terhadap usaha orang lain”. Allah SWT hanya mengabarkan bahwa “laa yamliku illa sa’yah (orang itu tidak akan memiliki kecuali apa yang diusahakan sendiri). Adapun usaha orang lain, maka itu adalah milik bagi siapa yang mengusahakannya. Jika dia mau, maka dia boleh memberikannya kepada orang lain dan pula jika ia mau, dia boleh menetapkannya untuk dirinya sendiri. (jadi huruf “lam” pada lafadz “lil insane” itu adalah “lil istihqaq” yakni menunjukan arti “milik”).

Demikianlah dua jawaban yang dipilih pengarang kitab syarah thahawiyah.

b. Berkata pengarang tafsir Khazin :

“Yang demikian itu adalah untuk kaum Ibrahin dan musa. Adapun ummat islam (umat Nabi Muhammad SAW), maka mereka bias mendapat pahala dari usahanya dan juga dari usaha orang lain”.

Jadi ayat itu menerangkan hokum yang terjadi pada syariat Nabi Musa dan Nabi Ibrahim, bukan hukum dalam syariat nabi Muhammad SAW. Hal ini dikarenakan pangkal ayat tersebut berbunyi :

“ Atau belum dikabarkan kepadanya apa yang ada dalam kitab nabi musa dan nabi Ibrahim yang telah memenuhi kewajibannya bahwa seseorang tidak akan memikul dosa orang lain dan bahwasanya tiada yang didapat oleh manusia selain dari yang diusahakannya”.

c. Sahabat Nabi, Ahli tafsir yang utama Ibnu Abbas Ra. Berkata dalam menafsirkan ayat tersebut :

“ ayat tersebut telah dinasakh (dibatalkan) hukumnya dalam syariat kita dengan firman Allah SWT : “Kami hubungkan dengan mereka anak-anak mereka”, maka dimasukanlah anak ke dalam sorga berkat kebaikan yang dibuat oleh bapaknya’ (tafsir khazin juz IV/223).

Firman Allah yang dikatakan oleh Ibnu Abbas Ra sebagai penasakh surat an-najm ayat 39 itu adalah surat at-thur ayat 21 yang lengkapnya sebagai berikut :

“Dan orang-orang yang beriman dan anak cucu mereka mengikuti mereka dengan iman, maka kami hubungkan anak cucu mereka itu dengan mereka dan tidaklah mengurangi sedikitpun dari amal mereka. Tiap-tiap orang terikat dengan apa yang dikerjakannya”.

Jadi menurut Ibnu abbas, surat an-najm ayat 39 itu sudah terhapus hukumnya, berarti sudah tidak bias dimajukan sebagai dalil.

d. Tersebut dalam Nailul Authar juz IV ayat 102 bahwa kata-kata : “Tidak ada seseorang itu…..” Maksudnya “tidak ada dari segi keadilan (min thariqil adli), adapun dari segi karunia (min thariqil fadhli), maka ada bagi seseorang itu apa yang tidak dia usahakan.

Demikianlah penafsiran dari surat An-jam ayat 39. Banyaknya penafsiran ini adalah demi untuk tidak terjebak kepada pengamalan denganzhahir ayat semata-mata karena kalau itu dilakukan, maka akan banyak sekali dalil-dalil baik dari al-qur’an maupun hadits-hadits shahih yang ditentang oleh ayat tersebut sehingga menjadi gugur dan tidak bias dipakai sebagai dalil.

3. Dalil mereka dengan Surat al-baqarah ayat 286 :

“Allah tidak membebani seseorang kecuali dengan kesanggupannya. Baginya apa yang dia usahakan (daripada kebaikan) dan akan menimpanya apa yang dia usahakan (daripada kejahatan)”.

Jawab : Kata-kata “laha maa kasabat” menurut ilmu balaghah tidak mengandung unsur hasr (pembatasan). Oleh karena itu artinya cukup dengan : “Seseorang mendapatkan apa yang ia usahakan”. Kalaulah artinya demikian ini, maka kandungannya tidaklah menafikan bahwa dia akan mendapatkan dari usaha orang lain. Hal ini sama dengan ucapan : “Seseorang akan memperoleh harta dari usahanya”. Ucapan ini tentu tidak menafikan bahwa seseorang akan memperoleh harta dari pusaka orang tuanya, pemberian orang kepadanya atau hadiah dari sanak familinya dan para sahabatnya. Lain halnya kalau susunan ayat tersebut mengandung hasr (pembatasan) seperti umpamanya :

“laisa laha illa maa kasabat”

“Tidak ada baginya kecuali apa yang dia usahakan atau seseorang hanya mendapat apa yang ia usahakan”.

4. Dalil mereka dengan surat yasin ayat 54 :

“ Tidaklah mereka diberi balasan kecuali terhadap apa yang mereka kerjakan”.

Jawab : Ayat ini tidak menafikan hadiah pahala terhadap orang lain karena pangkal ayat tersebut adalah :

“Pada hari dimana seseorang tidak akan didhalimi sedikitpun dan seseorang tidak akan diberi balasan kecuali terhadap apa yang mereka kerjakan”

Jadi dengan memperhatikan konteks ayat tersebut dapatlah dipahami bahwa yang dinafikan itu adalah disiksanya seseorang sebab kejahatan orang lain, bukan diberikannya pahala terhadap seseorang dengan sebab amal kebaikan orang lain (Lihat syarah thahawiyah hal. 456).

(ringkasan dari Buku argumentasi Ulama syafi’iyah terhadap tuduhan bid’ah,Al ustadz haji Mujiburahman, halaman 142-159, mutiara ilmu)

Semoga menjadi asbab hidayah bagi Ummat

Amin

http://salafytobat.wordpress.com/

Jumat, 24 April 2009

Al Bani Ulama besar WAHABY berani menyatakan Nabi Muhammad sesat.

AL-ALBANI MENGHUKUM NABI MUHAMMAD SEBAGAI SESAT DARI KEBENARAN

Malangnya semua tokoh Wahhabi antaranya Al-Albani telah menghukum kepada Nabi Muhammad sebagai sesat dan sesat dari kebenaran. Walaupun ulama tafsir telah menjelaskan makna ayat 7 dalam surah Ad-Dhuha tersebut namun Al bani salah menafsirkan kandungan ayat tersebut.

Mari kita lihat pada teks kenyataan Nasiruddin Al-Albani Al-Wahhabi yang menghukum nabi Muhammad sebagai sesat:



” Saya katakan kepada mereka yang bertawassul dengan wali dan orang soleh bahawa saya tidak segan sama sekali menamakan dan menghukum mereka sebagai SESAT dari kebenaran, tidak ada masaalah untuk menghukum mereka sebagai sesat dari kebenaran dan ini sejalan dengan penghukuman Allah ke atas nabi Muhammad sebagai sesat dari kebenaran sebelum nuzulwahyu Ad-Dhuha ayat 7″. Rujuk kenyataan oleh Al-Albani tadi dalam Fatawa Al-Albani mukasurat 432.


Lihat bagaimana Al-Albani mempergunakan firman Allah pada bukan tempatnya. Amat jelas Al-Albani menghukum sesat terhadap umat Islam yang bertawassul dan samakan penghukuman sesat dia itu pula dengan penghukuman Allah terhadap nabi Muhammad sebagai sesat dari kebenaran seperti yang didakwa oleh Al-Albani.


Hakikatnya umat Islam yang bertawassul tidaklah sesat.
Sekiranya Al-Albani sangat ingin menghukum mereka sesat mengapa disamakan penghukumannya dengan firman Allah ta’ala?! dan mengapa Al-Albani mendakwa nabi Mumammad juga sesat dari kebenaran dan dengan sangat jelas Al-Albani mengatakan “Nabi Muhammad sebagai SESAT (DHOLLUN)! dan ditambah lagi oleh Al-Albani bahwa Nabi Muhammad sesat dari kebenaran! na’uzubillah.




Saudaraku yang budiman....

Jika kita merenung dan mempelajari kandungan Al Quran dan hadits kita akan dapati banyak keterangan bahwa Nabi Muhammad itu mulia bukan hanya setelah mendapat wahyu, bahkan jauh sebelum beliau lahir kemuliaannya telah dikenal oleh semua Nabi sebagaimana hal itu Allah jelaskan didalam kitab suciNya yang diturunkan kepada beberapa RasulNya sebelum Nabi kita Muhammad SAW. Bukan hanya itu tidak sedikit rahib-rahib yang meramal kemuliaan beliau dan itu terjadi ribuan tahun sebelum beliau dilahirkan ke dunia. Saat beliau dilahirkan pun nampak kemuliaan yang nyata yang menunjukkan kepada alam semesta bahwa beliau insan pilihan Tuhan semesta alam. Jadi pendapat Al bani di atas jelas-jelas salah dan sangat bertentangan dengan Nash-nash ayat Al quran dan Al hadits.


Karena itu agar kita tidak salah menilai kepribadian Nabi Muhammad SAW, sebagai umatnya kita berkewajiban untuk mengenal beliau lebih dekat dengan mempelajari kitab-kitab tentang siroh dan kepribadian beliau yang dikarang oleh ulama-ulama yang ilmunya bisa dipertanggungjawabkan dan sanadnya bersambung sampai Nabi Muhammad SAW. Renungkanlah!!!

Selasa, 21 April 2009

Hikmah 9/11 di Amerika

Moeflich Hasbullah
(Pikiran Rakyat, 6 Maret 2008)

a
“Idza ja-a nashrullahi wal fathu,
wara aytannas sayad khuluna fi dinillahi afwaja..”
(An-Nashr: 1-2)

(Ketika datang pertolongan Allah dan kemenangan,
dan kamu akan melihat manusia masuk ke dalam agama Allah
dengan berbondong-bondong…”.

a

islamic-eye1Sejumlah data yang dikomposisikan oleh Demented Vision (2007), dari sebuah observasi di Amerika Serikat tentang perkembangan jumlah pemeluk agama-agama dunia menarik untuk dicermati. Dari data observasi itu, terdapat angka-angka yang menunjukkan perbandingan pertumbuhan penganut Islam dan Kristen di dunia. Lembaga itu mencatat, pada tahun 1900, jumlah pemeluk Kristen adalah 26,9% dari total penduduk dunia, sementara pemeluk Islam hanya 12,4%. 80 tahun kemudian (1980), angka itu berubah. Penganut Kristen bertambah 3,1% menjadi 30%, dan Muslim bertambah 4,1% menjadi 16,5% dari seluruh penduduk bumi. Pada pergantian milenium kedua, yaitu 20 tahun kemudian (2000), jumlah itu berubah lagi tapi terjadi perbedaan yang menarik. Kristen menurun 0,1% menjadi 29,9% dan Muslim naik lagi menjadi 19,2%. Pada tahun 2025, angka itu diproyeksikan akan berubah menjadi: penduduk Kristen 25% (turun 4,9%) dan Muslim akan menjadi 30% (naik pesat 10,8%) mengejar jumlah penganut Kristen. Bila diambil rata-rata, Islam bertambah pemeluknya 2,9% pertahun. Pertumbuhan ini lebih cepat dibandingkan dengan pertumbuhan jumlah penduduk bumi sendiri yang hanya 2,3% pertahun. 17 tahun lagi dari sekarang, bila pertumbuhan Islam itu konstan, dari angka kelahiran dan yang masuk Islam di berbagai negara, berarti prediksi itu benar, Islam akan menjadi agama nomor satu terbanyak pemeluknya di dunia, menggeser Kristen menjadi kedua. World Almanac and Book of Fact, #1 New York Times Bestseller, mencatat jumlah total umat Islam sedunia tahun 2004 adalah 1,2 milyar lebih (1.226.403.000), tahun 2007 sudah mencapai 1,5 milyar lebih (1.522.813.123 jiwa). Ini berarti, dalam 3 tahun, kaum Muslim mengalami penambahan jumlah sekitar 300 juta orang (sama dengan jumlah umat Islam yang ada di kawasan Asia Tenggara).

Fenomena di Amerika sendiri sangat menarik. Sangat tidak masuk di akal pemerintah George Bush dan tokoh-tokoh Amerika, masyarakat Amerika berbondong-bondong masuk Islam justru setelah peristiwa pemboman World Trade Center pada 11 September 2001 yang dikenal dengan 9/11 yang sangat memburukkan citra Islam itu. Pasca 9/11 adalah era pertumbuhan Islam paling cepat yang tidak pernah ada presedennya dalam sejarah Amerika. 8 juta orang Muslim yang kini ada di Amerika dan 20.000 orang Amerika masuk Islam setiap tahun setelah pemboman itu. Pernyataan syahadat masuk Islam terus terjadi di kota-kota Amerika seperti New York, Los Angeles, California, Chicago, Dallas, Texas dan yang lainnya.

Atas fakta inilah, ditambah gelombang masuk Islam di luar Amerika, seperti di Eropa dan beberapa negara lain, beberapa tokoh Amerika menyatakan kesimpulannya. The Population Reference Bureau USA Today sendiri menyimpulkan: “Moslems are the world fastest growing group.” Hillary Rodham Cinton, istri mantan Presiden Clinton seperti dikutip oleh Los Angeles Times mengatakan, “Islam is the fastest growing religion in America.” Kemudian, Geraldine Baum mengungkapkan: “Islam is the fastest growing religion in the country” (Newsday Religion Writer, Newsday). “Islam is the fastest growing religion in the United States,” kata Ari L. Goldman seperti dikutip New York Times. Atas daya magnit Islam inilah, pada 19 April 2007, digelar sebuah konferensi di Middlebury College, Middlebury Vt. untuk mengantisipasi masa depan Islam di Amerika dengan tajuk “Is Islam a Trully American religion?” (Apakah Islam adalah Agama Amerika yang sebenarnya?) menampilkan Prof. Jane Smith yang banyak menulis buku-buku tentang Islam di Amerika. Konferensi itu sendiri merupakan seri kuliah tentang Immigrant and Religion in America. Dari konferensi itu, jelas tergambar bagaimana keterbukaan masyarakat Amerika menerima sebuah gelombang baru yang tak terelakkan yaitu Islam yang akan menjadi identitas dominan di negara super power itu.

Anomali 9/11
Peristiwa 9/11 menyimpan misteri yang tidak terduga. Pemboman itu dikutuk dunia, terlebih Amerika, sebagai biadab dan barbar buah tangan para “teroris Islam.” Setelah peristiwa itu, kaum Muslimin di Amerika terutama imigran asal Timur Tengah merasakan getahnya mengalami kondisi psiokologis yang sangat berat: dicurigai, diteror, diserang, dilecehkan dan diasosiasikan dengan teroris. Hal yang sama dialami oleh kaum Muslim di Inggris, Perancis, Jerman dan negara-negara Eropa lainnya. Pemerintah George Walker Bush segera mengetatkan aturan imigrasi dan mengawasi kaum imigran Muslim secara berlebihan. Siaran televisi Fox News Channel, dalam acara mingguan “In Focus” menggelar diskusi dengan mengundang enam orang nara sumber, bertemakan ”Stop All Muslim Immigration to Protect America and Economy.” Acara ini menggambarkan kekhawatiran Amerika tidak hanya dalam masalah terorisme tetapi juga ekonomi dimana pengaruh para pengusaha Arab dan Timur Tengah mulai dominan dan mengendalikan ekonomi Amerika.
Tapi, rupanya Islam berkembang dengan caranya sendiri. Islam mematahkan “logika akal sehat” manusia modern. Bagaimana mungkin sekelompok orang nekat berbuat biadab membunuh banyak orang tidak berdosa dengan mengatasnamakan agama, tetapi tidak lama setelah peristiwa itu, justru ribuan orang berbondong-bondong menyatakan diri masuk agama tersebut dan menemukan kedamaian didalamnya? 9/11 telah berfungsi menjadi ikon yang memproduksi arus sejarah yang tidak logis dan mengherankan. Selain 20.000 orang Amerika masuk Islam setiap tahun setelah peristiwa itu, ribuan yang lain dari negara-negara non Amerika (Eropa, Cina, Korea, Jepang dst) juga mengambil keputusan yang sama masuk Islam. Bagaimana arus ini bisa dijelaskan? Sejauh saya ketahui, jawabannya “tidak ada” dalam teori-teori gerakan sosial karena fenomena ini sebuah anomali. Maka, gejala ini hanya bisa dijelaskan oleh “teori tangan Tuhan.”

Tangan Tuhan dalam bentuk blessing in disguise adalah nyata dibalik peristiwa 9/11 dan ini diakui oleh masyarakat Islam Amerika. Karena peristiwa 9/11 yang sangat mengerikan itu dituduhkan kepada Islam, berbagai lapisan masyarakat Amerika justru kemudian terundang kuriositasnya untuk mengetahui Islam lebih jauh. Sebagian karena murni semata-mata ingin mengetahui saja, sebagian lagi mempelajari dengan sebuah pertanyaan dibenaknya: “bagaimana mungkin dalam zaman modern dan beradab ini agama “mengajarkan” teror, kekerasan dan suicide bombing dengan ratusan korban tidak berdosa?” Tapi keduanya berbasis pada hal yang sama: ignorance of Islam (ketidaktahuan sama sekali tentang Islam). Sebelumnya, sumber pengetahuan masyarakat Barat (Amerika dan Eropa) tentang Islam hanya satu yaitu media yang menggambarkan Islam tidak lain kecuali stereotip-stereotip buruk seperti teroris, uncivilized, kejam terhadap perempuan dan sejenisnya. Seperti disaksikan Eric, seorang Muslim pemain cricket warga Texas, setelah peristiwa 9/11, masyarakat Amerika menjadi ingin tahu Islam, mereka kemudian ramai-ramai membeli dan membaca Al-Qur’an setiap hari, membaca biografi Muhammad dan buku-buku Islam untuk mengetahui isinya. Hasilnya, dari membaca sumbernya langsung, mereka menjadi tahu ajaran Islam yang sesungguhnya. Ketimbang bertambahnya kebencian, yang terjadi malah sebaliknya. Menemukan keagungan serta keindahan ajaran agama yang satu ini. Keagungan ajaran Islam ini bertemu pada saatnya yang tepat dengan kegersangan, kegelisahan dan kekeringan spritual masyarakat Amerika yang sekuler selama ini. Karena itu, Islam justru menjadi jawaban bagi proses pencarian spiritual mereka selama ini. Islam menjadi melting point atas kebekuan spiritual yang selama ini dialami masyarakat Amerika. Inilah pemicu terjadinya Islamisasi Amerika yang mengherankan para pengamat sosial dan politik. Inilah tangan Tuhan dibalik peristiwa /9/11.

Motivasi Menjadi Muslim
Dari banyak wawancara yang dilakukan televisi Amerika, Eropa maupun Timur Tengah terhadap mereka yang masuk Islam atau video-video blog yang banyak menjelaskan motivasi para new converters ini masuk Islam, menggambarkan konfigurasi latar belakang yang beragam.

veil-and-iowaPertama, karena kehidupan mereka yang sebelumnya sekuler, tidak terarah, tidak punya tujuan, hidup hanya money, music and fun. Pola hidup itu menciptakan kegersangan dan kegelisahan jiwa. Mereka merasakan kekacauan hidup, tidak seperti pada orang-orang Muslim yang mereka kenal. Dalam hingar bingar dunia modern dan fasilitas materi yang melimpah banyak dari mereka yang merasakan kehampaan dan ketidakbahagiaan. Ketika menemukan Islam dari membaca Al-Qur’an, dari buku atau kehidupan teman Muslimnya yang sehari-harinya taat beragama, dengan mudah saja mereka masuk Islam.

Kedua, merasakan ketenangan, kedamaian dan kebahagiaan yang tidak pernah dirasakannya dalam agama sebelumnya yaitu Kristen. Dalam Islam mereka merasakan hubungan dengan Tuhan itu langsung dan dekat. Beberapa orang Kristen taat bahkan mereka sebagai church priest mengaku seperti itu ketika diwawancarai televisi. Allison dari North Caroline dan Barbara Cartabuka, seorang diantara 6,5 juta orang Amerika yang masuk Islam pasca 9/11, seperti diberitakan oleh Veronica De La Cruz dalam CNN Headline News, Allison mengaku “Islam is much more about peace.” Sedangkan Barbara tidak pernah merasakan kedamaian selama menganut Katolik Roma seperti kini dirasakannya setelah menjadi Muslim. Demikian juga yang dirasakan oleh Mr. Idris Taufik, mantan pendeta Katolik di London, ketika diwawancara televisi Al-Jazira. Mantan pendeta ini melihat dan merasakan ketenangan batin dalam Islam yang tidak pernah dirasakan sebelumnya ketika ia menjadi mendeta di London. Ia masuk Islam setelah melancong ke Mesir. Ia kaget melihat orang-orang Islam tidak seperti yang diberitakan di televisi-televisi Barat. Ia mengaku, sebelumnya hanya mengetahui Islam dari media. Ia sering meneteskan air mata ketika menyaksikan kaum Muslim shalat dan kini ia merasakan kebahagiaan setelah menjadi Muslim di London.

Ketiga, menemukan kebenaran yang dicarinya. Beberapa konverter mengakui konsep-konsep ajaran Islam lebih rasional atau lebih masuk akal seperti tentang keesaan Tuhan, kemurnian kitab suci, kebangkitan (resurrection) dan penghapusan dosa (salvation) ketimbang dalam Kristen. Banyak dari masyarakat Amerika memandang Kristen sebagai agama yang konservatif dalam doktrin-doktrinnya. Eric seorang pemain Cricket di Texas, kota kelahiran George Bush, berkesimpulan seperti itu dan memilih Islam. Sebagai pemain cricket Muslim, ia sering shalat di pinggir lapang. Di Kristen, katanya, sembahyang harus selalu ke Gereja. Seorang konverter lain memberikan kesaksiannya yang bangga menjadi Muslim. Ia menjelaskan telah berpuluh tahun menganut Katolik Roma dan Kristen Evangelik. Dia mengaku menemukan kelemahan-kelemahan doktrin Kristen setelah menyaksikan debat terbuka tentang “Is Jesus God?” (Apakah Yesus itu Tuhan?) antara Ahmad Deedat, seorang tokoh Islam dari Afrika Selatan dan seorang teolog Kristen. Argumen-argumen Dedaat dalam diskusi menurutnya jauh lebih jelas, kuat dan memuaskan ketimbang teolog Kristen itu. Menariknya, misi awalnya ia menonton debat agama itu justru untuk mengetahui Islam karena ia bertekad akan menyebarkan gospel ke masyarakat-masyarakat Muslim. Yang terjadi sebaliknya, ia malah menemukan keunggulan doktrin Islam dalam berbagai aspeknya dibandingkan Kristen. Angela Collin, seorang artis California yang terkenal karena filmnya Leguna Beach dan kini menjadi Director of Islamic School, ketika diwawancarai oleh televisi NBC News megapa ia masuk Islam, ia mengungkapkan: “I was seeking the truth and I’ve found it in Islam. Now I have this belief and I love this belief,” katanya bangga.

Keempat, banyak kaum perempuan Amerika Muslim berkesimpulan ternyata Islam sangat melindungi dan menghargai perempuan. Dengan kata lain, perempuan dalam Islam dimuliakan dan posisinya sangat dihormati. Walaupun mereka tidak setuju dengan poligami, mereka melihat posisi perempuan sangat dihormati dalam Islam daripada dalam peradaban Barat modern. Seorang convert perempuan Amerika bernama Tania, merasa hidupnya kacau dan tidak terarah jutsru dalam kebebasannya di Amerika. Ia bisa melakukan apa saja yang dia mau untuk kesenangan, tapi ia rasakan malah merugikan dan merendahkan perempuan. Setelah mempelajari Islam, awalnya merasa minder. Setelah tahu bagaimana Islam memperlakukan perempuan, ia malah berkata “women in Islam is so honored. This is a nice religion not for people like me!” katanya. Dia masuk Islam setelah mempelajarinya beberapa bulan dari teman Muslimnya.

Perkembangan Islam di dunia Barat sesungguhnya lebih prospektif karena mereka terbiasa berfikir terbuka. Dalam keluarga Amerika, pemilihan agama dilakukan secara bebas dan independen. Banyak orang tua mendukung anaknya menjadi Muslim selama itu adalah pilihan bebasnya dan independen. Mereka mudah saja masuk Islam ketika menemukan kebenaran disitu. Angela Collin menjadi Muslim dengan dukungan kedua orang tua. Ketika diwawancarai televisi NBC, orang tuanya justru merasa bangga karena Angela adalah seorang “independent person.” Nancy seorang remaja 15 tahun, masuk Islam setelah bergaul dekat temannya keluarga Pakistan dan keluarganya tidak mempermasalahkan walaupun telah lama hidup dalam tradisi Kristen.

Dampak Hubungan Islam - Barat
Perkembangan ini tentu akan berpengaruh signifikan terhadap hubungan Islam-Barat (Kristen) yang sudah mengalami ketegangan historis berabad-abad. Dengan pesatnya perkembangan umat Muslim di Amerika, Eropa dan negara-negara maju lainnya, akan berpengaruh signifikan terhadap beberapa hal. Pertama, masyarakat Barat akan lebih dekat dan lebih kenal dengan Islam melalui umat Islam yang ada di Barat sendiri. Mereka akan menjembatani kesalahafahaman yang selalu terjadi terhadap Islam dan kaum Muslimin. Ketidaksukaan masyarakat Barat terhadap Islam lebih karena the ignorance of Islam dan ini akan semakin berkurang. Umat Islam di Barat akan menjadi komunikator yang efektif dan duta-duta yang handal untuk menjelaskan dan memperlihatkan wajah Islam yang sesungguhnya di sana. Melalui mereka, nasib umat Islam diluar Barat akan disuarakan dan penderitaan demi penderitaan negara-negara Muslim akibat dominasi Barat yang kebijakannya sering yang tidak adil akan berkurang. Kedua, akibat dari ajaran Islam yang semakin tersosialisasi di Barat dan suara politik kaum Muslimin semakin kuat, jembatan untuk terciptanya saling pemahaman dan pengertian akan semakin kondusif dan menguat. Islam dan Barat mudah-mudahan akan masuk ke dalam sebuah equilibrium sejarah baru yang lebih adil, lebih fair dan lebih demokratis: “Ketika datang pertolongan Allah dan kemenangan, dan kamu akan melihat manusia masuk ke dalam agama Allah dengan berbondong-bondong!”. Wallahu a’alam!!

Penulis, Alumni Southeast Asian Studies, ANU Canberra.

Kisah islamnya seorang doktor neurologi

"Seorang doktor di Amerika Syarikat telah memeluk Islam kerana beberapa keajaiban yang ditemuinya dalam penyelidikannya. Dia amat kagum dengan penemuan tersebut, sehingga tidak dapat diterima oleh akal fikiran.

Dia adalah seorang Doktor Neurologi . Setelah memeluk Islam, dia amat yakin akan perubatan secara Islam dan dengan itu telah membuka sebuah klinik yang bertemakan "Perubatan Melalui Al-Qur'an". Kajian perubatan melalui Al-Qur'an membuatkan ubat-ubatannya berteraskan apa yang terdapat di dalam Al-Qur'an. Di antara kaedah-kaedah yang digunakan termasuklah berpuasa, madu lebah, biji hitam (black seed) dan sebagainya.

Apabila ditanya bagaimana dia tertarik untuk memeluk Islam, maka doktor tersebut memberitahu bahawa semasa beliau melakukan kajian urat saraf, terdapat beberapa urat saraf di dalam otak manusia yang tidak dimasuki oleh darah . Padahal setiap inci otak manusia memerlukan darah yang cukup untuk berfungsi secara normal.

Setelah membuat kajian yang memakan masa, akhirnya beliau mendapati bahawa darah tidak akan memasuki urat saraf di dalam otak manusia melainkan pada ketika seseorang itu sedang sujud semasa mengerjakan Sembahyang!!! Urat tersebut memerlukan darah hanya untuk beberapa sukatan yang tertentu sahaja. Ini bermaksud bahawa darah hanya akan memasuki urat tersebut mengikut kadar sembahyang waktu yang diwajibkan oleh Islam......

Begitulah keagungan ciptaan Allah!!! - tidak menunaikan sembahyang akan membuat otaknya tidak akan dapat menerima darah yang secukupnya untuk berfungsi secara normal!!! Oleh yang demikian, kejadian manusia ini sebenarnya adalah untuk menganuti agama Islam 'sepenuhnya' kerana sifat fitrah kejadiannya memang telah dikaitkan oleh Allah dengan agama-Nya yang indah ini."

Minggu, 19 April 2009

Kisah yang menerangkan pentingnya mengasah otak

Kisah Phineas Gage - Frontal Lobe Yang Hilang

Phineas Gage adalah seorang penyelia bekerja dgn Rutland Burlington Railroad di Vermont, USA. Kisah yg berlaku pada tahun 1848 ini membuka mata kebanyakan pakar otak mengenai fungsi frontal lobe yang sebelum ini dianggap tidak penting untuk kehidupan manusia.

Gage yang berusia 26 tahun mempunyai ciri fizikal yang hebat, seorang yang cerdik, pantas membuat keputusan, punyai personaliti yang menarik, disenangi ramai dan berkebolehan untuk memimpin membolehkan dirinya menjadi penyelia pada usia muda. Ini menjadikan dirinya sesuai dgn kerjanya mengetuai pasukan peledak meruntuhkan tanah bukit bukau agar landasan keretapi dapat dibina, suatu kerja yang merbahaya dan memerlukan fokus yang tinggi.

Kejadian malang menimpa Gage bilamana pada suatu hari ketika sedang memasukkan bahan peledak kedalam lubang dan menolaknya dengan sebatang besi, tiba2 ianya ianya meletup. Batang besi yg panjangnya lebih kurang 3 kaki itu memasuki pipi kirinya dan tembus dari bahagian atas kepalanya. Saksi melapurkan yang Gage kemudiannya terhumban dan kekejangan buat seketika. Semua orang terperanjat melihat Gage masih bernyawa selepas itu dan lebih aneh lagi dia sedar dan masih waras walaupun mengalami kecederaan yang teruk, bahagian depan otaknya yang hilang (frontal lobe) tidak sedikitpun mengubah keupayaan untuk bercakap, bergerak dan berjalan. Beliau kemudiannya dibawa ke hotel yang berdekatan dan dirawat oleh Dr William.

Gage kemudiannya dirujuk kepada Dr Harlow. Gage sedar semasa beliau diperiksa dan mampu menjawab soalan2 berkenaan kemalangan yang terjadi. Doktor seolah2 tidak percaya yang dia boleh terselamat dari kejadian tersebut. Mungkin disebabkan dirinya yang muda bertenaga dan sihat membolehkan beliau sembuh tanpa sebarang komplikasi. Keupayaan fizikal beliau seperti biasa malah ingatannya tidak sedikitpun terjejas. Dr Harlow menyatakan yang Gage amat bernasih baik kerana bahagian otaknya yang rosak itu adalah bahagian depan (frontal lobe) yang pada ketika itu tidak dianggap penting untuk manusia.

Kesan yang amat besar pada diri Gage mula kelihatan selepas beliau beransur2 sembuh. Personaliti beliau berubah 180 darjah dan rakan2 menyatakan Gage yang mereka kenali dulu sudah berubaha perangainya menjadi orang lain. Dr Harlow menyatakan yang Gage sudah kehilangan sifat2 baik dan cerdik pada dirinya malah lebih bersifat kehaiwanan.

Daripada seorang yang jujur dan berperangai sopan, beliau mejadi seorang yang tidak boleh dikawal dan menyusahkan orang lain. Beliau menjadi serorang yang pentingkan diri sendiri dan selalu membuat keputusan dan pilihan hanya berpihak untuk diri sendiri. Beliau tidak suka bergaul dan bersosial dan selalu menggunakan perkataan2 yang biadap malah selalu mabuk. Beliau sukar untuk mengikut apa yang dirancang dan tidak boleh berfikir sebelum membuat keputusan.

Dr Harlow menasihati Gage dan cuba mengubah sikapnya kerana beliau tahu Gage akan kehilangan kerjanya jika beliau terus menerus bersikat demikian tetapi tidak sedikitpun diendahkan oleh Gage. Tidak menghairankan beliau kemudiannya dipecat dan tidak dapat kekal lama didlm pekerjaan lain yg diceburinya.

Gage meninggal dunia pada 21 May 1860 tetapi hanya selepas 7 tahun kemudian kuburnya digali semula dan tengkorak kepalanya diambil untuk kajian. Batang besi yang menembusi kepala Gage dan juga tengkorak kepalanya sekarang disimpan di Harvard Countway Library of Medicine.

Pada tahun 1994, seorang saintis Hanna Damissio telah membina kembali secara simulasi kerosakan yg dialami oleh Gage. Walaupun tidak semua frontal lobenya hilang tetapi hanya sebahagian darinya, Gage seolah2 sudah menjalani lobotomy (pembuangan frontal lobe untuk tujuan menyembuhkan penyakit tertentu, kerap dilakukan sekitar tahun 1930an tetapi tidak lagi setelah ahli perubatan sedar akan kesannya terhadap manusia).

Ketahuikah anda manusia dizaman moden ramai yang seolah2 sudah menjalani "lobotomy"? Perbezaan sikap dan tngkah laku manusia dulu dan sekarang sama seperti apa yang berlaku kepada Gage sebelum dan selepas kejadian. Pentingnya frontal lobe dipelihara agar manusia kekal bersifat manusia, jika tidak boleh menjadi lebih teruk dari haiwan. Pentingkan diri sendiri, biadap, kurang sopan, pemarah dan semua sifat2 negatif lebih menonjol lagi dizaman sekarang ini.
Frontal lobe yg tidak dijaga, ditambah dgn kehidupan yang semakin hari semakin tertekan (stress) dan penuh kerisauan menyebabkan frontal lobe tidak mendapat bekalan darah dan bahagian ini akan menjadi lemah dan lama kelamaan mati. Lihat SPECT scan otak seorang yang ganas, walaupun tiada kecederaan fizikal, otak depannya seolah2 sudah tiada, bukan bahagian tersebut kosong tiada jisim tetapi tiada darah yg pergi kearah itu. Ibarat pokok yang tidak disirami air, lama kelamaan akan layu dan mati.

Manusia masih tetap hidup seperti biasa dan normal dalam keadaan begini, boleh bekerja, bersukan, berkeluarga dan bermacam2 lagi, kesan yang utama adalah sikap, perangai, emosi dan tingkahlaku yang mana akan menonjolkan sifat2 buruk jika tidak dijaga. Sikap mementingkan diri sendiri, tidak kisah kesan pada orang lain, kesan pada diri sendiri pada masa depan inilah sebenarnya yang membawa manusia itu sendiri menuju kehancuran. Bila bekerja tikam belakang untuk naik pangkat, bila berpangkat makan rasuah mengumpul harta, bila berkuasa guna taktik kotor untuk jatuhkan lawan, bila berniaga mengaut untung berlebih-lebihan, bila membeli guna hutang hingga tidak mampu membayar. Semua ini ciri2 mereka yg sudah mati frontal lobenya.

Indahnya solat perintah Allah itu membolehkan frontal lobe sentiasa "disirami" dgn bekalan darah ketika sujud dan fokus didlm sembahyang itu melatih frontal lobe kerana fokus adalah antara fungsi utama bahagian tersebut. Sebab itu solat yang diterima solat yg khusyuk dan paling hampir diri kita dgn Allah ketika kita sujud didlm solat. (Al-Alaq 96:16). Bukankah frontal lobe yang sempurna membolehkan manusia lebih bersikap dan bersifat "manusia", hidup berharmoni tidak mementingkan diri sendiri dan boleh mencegah kemungkaran?

Selasa, 14 April 2009

Sebuah sya'ir sahabat pemuji Nabi

Sahabat Hassan bin Tsabit Al Anshori

Beliau adalah salah satu penyair Rasulullah. Kepandaiannya bersyair dia gunakan untuk membela dakwahnya Nabi Muhammad SAW dengan sangat gigih hingga Nabi pun mendoakannya "Ya Allah kukuhkan ia dengan Ruhul Quds (Jibril)" Dalam Hadits lain beliau bersabda "Jibril akan selalu mendampinginya selama ia membelaku (dengan syairnya).

Diantara syairnya yang ia tujukkan untuk baginda sang Nabi
"Belum pernah mataku ini memndang orang yang lebih tampan darimu"
"Dan belum pernah pula wanita manapun melahirkan anak yang lebih mulia darimu"
"Kamu diciptakan sempurna tanpa kekurangan sedikitpun"
"Seolah engkau diciptakan sesuai kehendakmu"

Dalam syairnya yang lain ia berkata
"Beliau adalah seorang Nabi yang datang ketengah-tengah kita setelah masa keputusasaan dan masa yang kosong dari dakwah para rasul sedang berhala sedang disembah di bumi ini"
"Maka jadilah beliau sebagai pelita yang menerangi dan pemberi petunjuk, bersinar-sinar laksana kilatan pedang"

Dalam kesempatan yang lain beliau berkata
"Wahai manusia yang telah dipilih Tuhan untuk segenap makhlukNya, yang dianugerahi perangai dan budi pekerti yang baik lagi suci"
"Engkau seorang putra Adam terbaik, Wahai orang yang kedermawanannya laksana laut yang pasang"

Sayidah 'Aisyah pun pernah menyifati Rasulullah dengan sya'ir Hassan bin tsabit pula yang berbunyi
"Jika kening beliau (Rasulullah) nampak di malam yang gelap gulita maka cahayanya bagaikan lampu yang menyala-nyala di tengah kegelapan malam".

Jika para sahabat berlombalomba memuji Nabi apakah kita tidak ingin ikut serta dalam kebaikan itu? Pujilah Nabimu.

Kisah wanita pecinta Nabi SAW

Ada seorang wanita dari kalangan anshar yang ayah, suami dan kaka laki-lakinya turut serta dalam perang uhud bersama Rasulullah SAW. Namun setelah perang tersebut usai beberapa sahabat datang kepadanya mengabarkan bahwa semua anggota keluarganya tersebut gugur di medan perang. Saudaraku, tahukah anda apa yang ia ucapkan setelah mengetahui kabar yang memilukan itu? Wanita yang mulia ini malah bertanya kepada para sahabat "Bagaimana kabar Rasulullah?" mereka mengatakan "Alhamdulillah beliau dalam keadaan selamat" Lalu wanita ini berkata "Tunjukkan kepadaku kalau beliau betul-betul selamat!" Setelah ia melihat Rasulullah masih hidup ia pun secara spontan berkata "Yaa Rasulullah, semua musibah akan terasa ringan bila melihatmu".

Kisah ini dikutip dari buku "Nabi Muhammad Manusia Biasa?" yang disusun oleh Al Habib Muhammad bin Alwi Alhaddad. Mudah-mudahan kisah ini bisa menjadi pelajaran mahal bagi kita. Bagi para pecinta sejati, mengenag Nabi Muhammad, bersholawat kepada beliau atau menghadiri maulid beliau akan menjadi pelipur lara dan menyejukkan kalbu yang dilanda kegersangan.

Minggu, 12 April 2009

Maklumat

Ikuti pengajian Al Habib Muhammad bin alwi Al Haddad di 88,2 m2 fm Bekasi. Dengan materi pembahasan Fiqih (Kitab Safinatun Naja) Setiap selasa, kamis dan sabtu. Hadits (Kitab Al Arbain An Nawawiyah) setiap senin. Ungkapan2 hikmah (Kitab Matan Nashoihul ,Ibad) setiap rabu. Uraian aqidah Ahlus Sunnah Wal Jama'ah setiap jumat dan seputar Nabi Muhammad setiap Ahad.

Renungan

Sudah pernahkah anda mimpi bertemu paduka Nabi Muhammad? Apakah itu termasuk cita-cita mulia anda? ketahuilah wahai saudaraku manusia yang rugi adalah orang yang menghembuskan nafas terakhirnya di dunia yang fana ini sedang ia belum sempat bermimpi beliau atau tidak ada rasa rindu yang membuatnya ingin berjumpa dengan beliau? Nabi bersabda "Siapa yang pernah melihatku (mimpi) di dunia, maka ia akan bertemu denganku di akhirat kelak" dalam hadits yang lain "Siapa yang mimpi melihatku maka ia sungguh melihatku karena syetan takkan sanggup menyerupai aku"

Jika belum maka perbanyaklah amal saleh, jauhi maksiat dan perbanyak sholawat kepada beliau karena sholawat kita akan sampai dan diajukan kepada beliau di alam sana. Semoga Allah mengumpulkan kita bersama beliau di surgaNya Amin.

Undangan peringatan maulid Nabi besar Muhammad SAW

Dunia ini bukanlah pelabuhan terakhir perjalanan cinta kita kepada baginda Nabi Muhammad SAW, namun harapan kita berjumpa dengan beliau di akhirat kelak di mana setiap orang akan di kumpulkan bersama orang yang ia cintai. Dalam rangka mengexpresikan mahabbah kita kepada insan termulia ini kami mengundang pengunjung blog yang budiman untuk bersama kita menghadiri peringatan maulid Nabi Muhammad yang insya Allah akan diadakan pada hari sabtu malam minggu tanggal 25 april 2009 ba'da isya di kediaman Al Habib Muhammad bin alwi Al Haddad jl jaya2 no 171 Rt 01/10 kampung rawa sapi jati mulya bekasi timur (Dekat gapura PTI) yang insya Allah akan dihadiri pula oleh Al Habib Abdul qodir bin Muhammad Al Haddad (Al Hawi) Al Habib Tohir bin Abdullah Al Kaff (Singa mimbar dari tegal) Al Habib Nagib bin Syekh Abubakar Pimp ponpes Al Khairot serta habaib dan asatidz dan jamaah kaum muslimin dan muslimat. Sebarkan undangan ini agar anda ikut andil dalam mensyiarkan agama Allah di bumiNya. info lebih lanjut hubungi 081316722035 (M sahlan) atau 96487280 (omat).

Rabu, 25 Maret 2009

ungkapan hikmah

al imam ali bin abi thalib RA berkata "Janganlah kau mencela iblis di depan umum sedangkan kau temannya di saat sepi"

Jumat, 20 Maret 2009

zikru jalalah


Tiada tuhan selain Allah
wujud sepanjang zaman

Tiada tuhan selain Allah
disembah setiap tempat

Tiada tuhan selain Allah
disebut setiap lidah

Tiada tuhan selain Allah
dikenali dengan keihsanan

Tiada tuhan selain Allah
setiap masa sentiasa mentadbir ‘alam

Tiada tuhan selain Allah

(Kami mohon) keamanan, keamanan dari kehilangan iman dan dari fitnah godaan syaithan. Wahai Tuhan yang sifat keihsananNya kekal abadi, telah banyak keihsananMu terhadap kami, keihsananMu yang berkekalan. Wahai Tuhan yang Maha Penyayang, Wahai Tuhan yang Maha Penganugerah, Wahai Tuhan yang Maha Pengasih, Wahai Tuhan yang Maha Pemurah, Wahai Tuhan yang Maha Pengampun, Wahai Tuhan yang Maha Pemaaf, ampunkanlah kami dan rahmatkanlah kami, Engkaulah sebaik-baik Pengasih.
Dzikrul Jalaalah adalah satu doa yang biasa diamalkan oleh para ulama kita. Ianya merupakan amalan berzikir menyebut lafaz tahlil diikuti permohonan untuk keamanan dari hilangnya keimanan dan keamanan dari fitnah godaan syaithan yang terkutuk. Dan ianya diakhiri dengan memohon keampunan dan rahmat Allah s.w.t. Almarhum Buya al-Maliki rahimahUllah dalam “Khulaashatu Syawaariqil Anwaari min ad`iyatis Saadatil Akhyaar” menganjurkan agar ianya dibaca setelah membaca asma-ul husna. Bisa sahaja dzikir dan doa ini dibaca tanpa didahului asma-ul husna sebagaimana diamalkan oleh sebahagian guru kita. Ya ianya bisa diamalkan kapan sahaja, sebaiknya dengan dawam. Mudah-mudahan kabul dan terpelihara dari hilangnya iman tatkala menghembuskan nafas kita yang terakhir…. Allahumma aamiin.

يَا رَبِّ يَا عَالِمَ الْحَالْ

يَا رَبِّ يَا عَالِمَ الْحَالْ

يَا رَبِّ عَالِمَ الْحَـالْ

Wahai Allah yang mengetahui hal hamba

إِلَيْكَ وَجَّهْتُ اْلآمـَالْ

Kepada-Mu aku hadapkan segala cita-cita

فَامْنُنْ عَلَيْناَ بِاْلإقْبـَالْ

Kurniakanlah kami nikmat perkenan dari-Mu

وَكُنْ لَناَ وَاصْلِحِ الْبـَالْ

Serta belas kasihan dan tenteramkan hati kami

يَارَبِّ يَا خَيـْرَ كـَافِي

Wahai Allah yang Maha mencukupi

اُحْلُـلْ عَلَيْنـَا الْعَـوَافِي

Berilah kami sihat afiat

فَلَيْسَ شَيْء ثَمَّ خـَافِي

Kerana tiada yang sulit atas-Mu

عَلَيْكَ تَفْصِيْلُ وَاجْمـَالْ

Segala sesuatu dalam pengetahuan-Mu

وَقَـْد أَتـَاكَ بِعُـذْرِه

Ia telah datang pada-Mu dengan dosa

وَبِانْكِسـَارِهِ وَفَقْـرِه

Dan kesedihan dan kefakirannya

فَاهْزِمْ بِيُسْـرِكَ عُسْـره

Angkatlah dengan kemudahan-Mu segala kesusahannya

بِمَحْضِ جُوْدِكَ وَاْلإِفْضَالْ

Dengan Berkat kemurahan dan kurnia-Mu

وَامْـنُنْ عَلَيـْهِ بِتَوْبـَةْ

Kurniakanlah padanya taubat

تَغْسِلْهُ مِنْ كُلِّ حَوْبـَةْ

Yang dapat menghapus segala dosa

وَاعْصِمْهُ مِنْ شَرِّ أَوْبـَةْ

Jagalah ia dari segala bahaya

لِكُلِّ مَا عَنْهُ قَدْ حـَالْ

Dari segala yang akan menimpa padanya

فَأَنْتَ مَـوْلَى الْمَـوَالِي

Engkau adalah Tuhan seluruh hamba

الْمُنْـفَرِدُ بِـالْكَمـَالِ

Yang Esa dalam kesempurnaanMu

وَبِـالْعُـلَى وَالتَّعـَالِي

Dalam ketinggian dan keagunganMu

عَلَوْتَ عَنْ ضَرْبِ الأَمْثَالْ

Maha suci Allah dari semua keserupaan

جُوْدُكَ وَفَضْلُكَ وَبِـرُّكَ

Kemurahan, kurnia, dan kebaikan-Mu

يُرْجَى وَبَطْشُكَ وَقَهْـرُكَ

Sungguh sangat di harapkan. Murka dan marah-Mu

يُخْشَى وَذِكْرُكَ وَشُكْـرُكَ

Sungguh sangat di takutkan. Berdzikir dan bersyukur pada-Mu

لاَزِمْ وَحَمْدُكَ وَاْلإِجْـلاَلْ

Adalah lazim, demikian pula memuji dan mengagungkan-Mu

وَصَـلِّ فِي كُلِّ حَالَـةْ

Selawat pada setiap masa

عَلَى مُزِيْـلِ الضَّلاَلـَةْ

Di atas nabi penghapus kesesatan

مَـنْ كَلَّمَتْـهُ الْغَزَالـَةْ

Kepadanya rusa bercakap

مُحَمَّدِ الْهـَادِي الـدَّالْ

Iaitu Muhammad penunjuk jalan

وَالْحَمْـدُ لِلّـه شُكْـرًا

Segala puji bagi Allah sebagai tanda syukur

عَلَى نِعَمٍ مِنْـهُ تَتْـرَى

Atas nikmatNya yang tidak putus

نَحْمَـدُهُ سِـرًّا وَجَهْـرًا

Kami memuji padaNya dengan rahsia dan terang

وَبِـالْغَـدَايَـا وَاْلآصـَالْ

Siang malam setiap waktu