Jumat, 20 Februari 2009

Belajar, Bekerja atau Beribadah?

Setiap orang hendaknya menekuni jalan hidup yang ditetapkan Allah kepadanya.

Siapa yang ditetapkan Allah menjadi penuntut ilmu, hendaknya ia bersungguh-sungguh menuntut ilmu, mengulang-ulang pelajaran dan hafalannya, kemudian mengamalkan ilmunya.

Siapa yang ditetapkan Allah untuk mencari rezeki, hendaknya ia ridho dan bersungguh-sungguh dalam mengelola usahanya.

Begitulah, setiap orang hendaknya ridho dan mensyukuri apa yang telah ditentukan Allah baginya sehingga ia dapat mencapai derajat orang-orang yang sempurna. Penulis Zubad berkata:

Yang benar, kamu bersikukuh pada ketentuan Allah,hingga Allah memindahkanmu darinya.

Ibnu Atha Illah berkata dalam Al-Hikam:

Keinginanmu untuk ber-tajrid1, padahal Allah meletakkanmu pada asbab2 merupakan syahwat yang tersembunyi. Keinginanmu untuk mencari asbab padahal Allah meletakkanmu dalam tajrid akan menurunkanmu dari derajat yang tinggi. (II:72)


1)tajrid: mencurahkan semua perhatian, tenaga dan waktu hanya untuk beribadah kepada Alloh.
2)asbab: semua kemudahan (fasilitas) dan sarana untuk memperoleh kenikmatan duniawi.
Dari Kalam Habib Muhammad bin Hadi Assegaf